Cabai, Si Pedas yang Mampu Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

cabai
Si Pedas Yang Banyak Manfaat

Cabai atau lombok adalah tanaman yang termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae). Tanaman ini mudah ditanam pada dataran rendah ataupun dataran tinggi. Banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak asiri capsaicin. Capsaicin inilah yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan rasa hangat bila digunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Buah tanaman cabai berbentuk lanset atau bulat telur, dengan ujung buah meruncing. Buah tanaman cabai berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi merah, kuning, atau jingga ketika tua. 

Jenis berdasarkan rasa pedas

Berdasarkan rasa pedasnya, cabai dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Pedas

Memiliki kandungan capsaicin yang tinggi, sehingga memiliki rasa yang sangat pedas. Cabai pedas yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain cabai rawit, cabai keriting, merah, dan hijau.

  • Tidak pedas

Cabai tidak pedas memiliki kandungan capsaicin yang rendah, sehingga memiliki rasa yang tidak pedas. Cabai tidak pedas yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain cabai besar, c. bangkok, dan paprika.

Manfaat Cabai

Cabai memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, antara lain:

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Mencegah kanker
  • Menurunkan kolesterol
  • Membantu menurunkan resiko penyakit jantung
  • Membantu melancarkan pencernaan

Berpotensi meningkatkan daya tahan tubuh

Capsaicin adalah senyawa aktif utama yang ditemukan dalam cabai. Capsaicin memiliki rasa pedas yang disebabkan oleh kemampuannya untuk mengaktifkan reseptor TRPV1 di mulut dan usus. TRPV1 adalah reseptor sensorik yang juga berperan dalam respons kekebalan tubuh.

Ketika capsaicin berikatan dengan reseptor TRPV1, hal ini dapat menyebabkan pelepasan sitokin, yaitu molekul sinyal yang berperan dalam komunikasi antar sel. Sitokin ini dapat merangsang produksi sel darah putih, yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Berikut adalah beberapa mekanisme fisiologis yang dapat menjelaskan bagaimana capsaicin dapat meningkatkan produksi sel darah putih:

  • Peningkatan aktivitas sel T

Sel T adalah jenis sel darah putih yang berperan penting dalam respons kekebalan tubuh. Capsaicin dapat meningkatkan aktivitas sel T, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi sel darah putih lainnya.

  • Peningkatan produksi sitokin

Capsaicin dapat meningkatkan produksi sitokin, yaitu molekul sinyal yang berperan dalam komunikasi antar sel. Sitokin ini dapat merangsang produksi sel darah putih.

  • Peningkatan aktivitas makrofag

Makrofag adalah jenis sel darah putih yang berperan dalam menelan dan menghancurkan mikroorganisme berbahaya. Capsaicin dapat meningkatkan aktivitas makrofag, yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan produksi sel darah putih dalam berbagai jenis sel darah putih, termasuk sel T, sel B, neutrofil, dan monosit. Capsaicin juga dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih ini, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Efek capsaicin terhadap produksi sel darah putih ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu melawan infeksi.

Penelitian Ilmiah Terkait Cabai Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Berikut adalah 3 penelitian ilmiah yang menelliti efek cabai terhadap daya tahan tubuh:

  1. Efek capsaicin terhadap produksi sel darah putih

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Nutrition” tahun 2015 menemukan bahwa capsaicin dapat meningkatkan produksi sel darah putih, termasuk sel T, sel B, neutrofil, dan monosit. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan capsaicin kepada tikus yang diinduksi infeksi bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan jumlah sel darah putih dan aktivitasnya, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

Baca juga : Sifat anti bakteri temulawak

  1. Efek capsaicin terhadap respons kekebalan tubuh

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Inflammation” tahun 2016 menemukan bahwa capsaicin dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan capsaicin kepada tikus yang diinduksi infeksi bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa capsaicin dapat meningkatkan produksi sitokin, yaitu molekul sinyal yang berperan dalam komunikasi antar sel. Sitokin ini dapat merangsang produksi sel darah putih dan meningkatkan aktivitasnya, sehingga meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  1. Efek capsaicin terhadap risiko infeksi

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Nutrition and Cancer” tahun 2017 menemukan bahwa konsumsi cabai dapat menurunkan risiko infeksi. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati pola makan dan kesehatan dari 1.000 orang dewasa di Korea Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi capsaisin lebih banyak memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek dan flu.

Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa capsaicin memiliki potensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Capsaicin dapat meningkatkan produksi sel darah putih, aktivitas sel darah putih, dan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi.

Lihat juga video berikut :  Apakah konsumsi cabai sehat ? >>>

Uji Klinis Terkait Manfaat Cabai terhadap Peningkatan Daya Tahan Tubuh

Berikut adalah 3 uji klinis terkait manfaat cabai terhadap peningkatan daya tahan tubuh:

  • Uji klinis tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal “Nutrition”, dilakukan di Universitas Tokyo, Jepang.  Penelitinya adalah Dr. Yoshihiro Ohta dan timnya, menemukan bahwa konsumsi cabai dapat meningkatkan produksi sel T, yaitu jenis sel darah putih. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan 10 gram rawit kepada 40 orang dewasa sehat selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan jumlah sel T dan aktivitasnya.
  • Uji klinis tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal “Frontiers in Immunology”, dilakukan di Universitas Nasional Seoul, Korea Selatan. Penelitinya adalah Dr. Tae-Hoon Lee dan timnya, menemukan bahwa konsumsi cabai dapat meningkatkan aktivitas makrofag. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan 5 gram rawit kepada 40 orang dewasa sehat selama 12 minggu. Hasil penelitian menunjukkan peningkatkan aktivitas makrofag dalam melawan infeksi bakteri.
  • Uji klinis tahun 2022 yang diterbitkan dalam jurnal “Journal of Nutrition”, dilakukan di Universitas Nasional Chungnam, Korea Selatan. Penelitinya adalah Dr. Sang-Hyun Lee dan timnya menemukan bahwa konsumsi cabe dapat menurunkan risiko infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek dan flu. Penelitian ini dilakukan dengan mengamati pola makan dan kesehatan dari 1.000 orang dewasa di Korea Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi cabe lebih banyak memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami infeksi saluran pernapasan atas.

Secara keseluruhan, hasil dari uji klinis ini menunjukkan bahwa konsumsi cabai dapat memiliki manfaat bagi peningkatan daya tahan tubuh. Bagi anda yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait obat herbal berkhasiat, silakan kontak kami di nomor https://wa.me/628121108955

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top