Biji kelor (Moringa oleifera) memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk penjernihan air. Manfaat ini berasal dari kandungan protein dan senyawa bioaktif dalam biji kelor yaitu moringa oleifera seed protein (MOSP), alkaloid, flavonoid dan tanin.
Air yang jernih dan bebas patogen tentu banyak dibutuhkan bagi kita semua. Fakta benefit biji kelor untuk penjernihan air ini harus mendapat perhatian yang serius. Betapa banyak di masyarakat yang bermasalah dengan air bersih.
Eksplorasi dan penelitian yang mendalam terkait hal ini harus terus dilakukan. Dan hasil penelitian juga harus disosialisasikan ke masyarakat luas. Hal ini agar pemanfaatan biji kelor dapat dioptimalkan, khususnya untuk proses penjernihan air.
Manfaat biji kelor dalam penjernihan air
Berikut beberapa manfaat biji kelor untuk penjernihan air:
- Menurunkan kekeruhan air : Biji kelor dapat mengikat dan menggumpalkan partikel-partikel yang menyebabkan kekeruhan air, seperti lumpur, pasir, dan debu.
- Menghilangkan bakteri: Senyawa antimikroba dalam biji kelor dapat membunuh bakteri dan mikroorganisme berbahaya lainnya di air.
- Menghilangkan bau: Biji kelor dapat membantu menghilangkan bau tidak sedap dari air.
- Menjernihkan air yang tercemar: Biji kelor dapat membantu membersihkan air yang tercemar oleh limbah industri, pertanian, atau rumah tangga.
Cara menggunakan untuk penjernihan air
Setelah kita tahu manfaat biji kelor, tentu kamu ingin tahu bagaimana caranya ? cara pemanfaatannya cukup sederhana, kamu pun dapat melakukannya dengan mudah. Berikut cara memproses biji kelor agar dapat dimanfaatkan untuk menjernihkan air :
- Kupas biji kelor dari kulitnya dan ambil bijinya. Biji kelor dapat dikeringkan terlebih dahulu untuk memudahkan penyimpanan.
- Tumbuk biji kelor halus menggunakan blender atau gilingan.
- Campurkan bubuk biji kelor dengan air yang ingin dijernihkan. Gunakan dosis sekitar 1 gram bubuk biji kelor untuk 10 liter air.
- Aduk campuran air dan bubuk biji kelor selama beberapa menit. Diamkan campuran selama beberapa jam hingga kotoran mengendap di dasar wadah.
- Saring air yang sudah jernih dari endapan kotoran.
Untuk ketersediaan bubuk biji kelor, sekarang anda juga dapat menggunakan bubuk biji kelor yang sudah jadi yang tersedia di pasaran.
Baca juga : Daun kelor dan manfaatnya >>>
Keuntungan menggunakan biji kelor untuk penjernihan air
Banyak keuntungan yang didapat dari pemanfaatan biji kelor untuk penjernihan air. Benefit yang nyata terlihat adalah sebagai berikut :
- Alami dan aman: Biji kelor merupakan bahan alami dan aman untuk digunakan sebagai penjernih air.
- Mudah didapat: Biji kelor mudah didapat di berbagai daerah.
- Murah dan ramah lingkungan : Biji kelor merupakan bahan yang relatif murah dibandingkan dengan koagulan kimia.
Riset yang telah dilakukan terkait biji kelor untuk penjernihan air
Saat ini sudah banyak penelitian terkait manfaat biji kelor untuk proses penjernihan air, berikut beberapa contoh penelitian tersebut :
- Penelitian yang dilakukan oleh Akbar, A., dkk. Tentang Efektifitas Biji Kelor sebagai Koagulan Besi Dan Kalsium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi biji kelor dan waktu pengendapan berpengaruh terhadap proses koagulasi zat besi dan kalsium
- Riset dari Arisoma, L. N. H., dkk. Tahun 2018, mengenai Penjernihan Air Limbah Menggunakan Koagulan Alami. Hasil penelitian menunjukan penurunan kekeruhan air limbah sintetis sebesar 92% dengan penambahan ekstrak biji kelor sebanyak 0,5 mL .
- Penelitian yang berjudul Analisis Efektivitas Biji dan Daun Kelor Untuk Penjernihan Air. yang ditulis oleh Ariyatun, A., dkk. Tahun 2018. Yang dimuat dalam Journal of Chemistry, 1(2), 60-65. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam penjernihan air 1 liter lebih efektif dengan 0.1 gram bubuk biji kelor.
Penelitian lain
- Riset yang dilakukan oleh Aslamiah, S. S., dkk. pada tahun 2013. Mengenai Aktivitas koagulasi Ekstrak Biji Kelor dalam Larutan NaCl terhadap Limbah Cair yang dimuat dalam ALCHEMY. Vol. 2, No. 3, Hal. 178 – 183. Hasil penelitian menunjukan penambahan koagulan biji kelor sebanyak 80 mL/L membuat sampel air limbah berada pada pH 7,34 dan mampu menurunkan nilai kekeruhan sebesar 80,7 % tetapi kurang efektif dalam penurunan kadar nitrat.
- Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Bangun, A. R., dkk. Pada tahun 2013 tentang pengaruh kadar air, dosis dan lama pengendapan koagulan serbuk biji kelor pada pengolahan limbah cair industri tahu. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa biji kelor dapat digunakan sebagai koagulan yang efektif karena reduksi yang diperoleh lebih dari 50 %.
- Hayat, A. F. dkk. pada tahun 2019, meneliti Pemanfaatan Biji Kelor Dalam Menurunkan Kadar Amoniak (NH3) Air Limbah Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rentang pengamatan yang dilakukan, berat serbuk biji kelor sebagai koagulan yang efektif adalah 2000 mg/L air limbah rumah sakit dengan waktu pengendapan 15 menit mampu menyisihkan kadar fosfat sebesar 28.77% dan amonia sebesar 70,37%. Dan hasil ini sesuai dengan nilai standar baku mutu.
- Irmayana, I., dkk. Juga meneliti pemanfaatan Biji Kelor sebagai koagulan dalam proses penjernihan limbah cair industri tekstil kulit.K esimpulan penelitian ini adalah koagulan biji kelor dapat memperbaiki kualitas air limbah cair industri tekstil kulit.
- Manurung, T., dkk.meneliti Efektivitas biji kelor pada pengolahan air sumur tercemar limbah domestik. Hasi penelitian menunjukan Koagulan biji kelor dengan konsentrasi 400 ppm dan waktu pengendapan 90 menit merupakan kondisi efektif dalam mengkoagulasi besi (Fe), Sedangkan koagulan biji kelor dengan konsentrasi 500 ppm dan waktu pengendapan 120 menit merupakan kondisi efektif dalam mengkoagulasi kalsium (Ca).
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa biji kelor dapat menjadi alternatif yang cukup efektif dan ramah lingkungan sebagai pengganti koagulan kimia dalam proses penjernihan air.
Lihat juga video berikut : Penjernihan air dengan biji kelor >>>
Kesimpulan:
Biji kelor merupakan bahan alami yang cukup efektif untuk penjernihan air. Biji kelor dapat membantu menurunkan kekeruhan air, menghilangkan bakteri, dan membersihkan air yang tercemar.