Daun kelor, juga dikenal sebagai drumstick tree atau ben oil tree, adalah tanaman tropis yang kaya akan nutrisi dan memiliki banyak manfaat kesehatan. Daun kelor merupakan tumbuhan perdu atau pohon kecil yang dapat tumbuh hingga 10 meter. Daunnya berwarna hijau muda hingga hijau tua, berbentuk oval atau bulat telur, dan tersusun dalam kelompok kecil. Bunganya berwarna putih atau krem, beraroma harum, dan bergerombol. Buahnya berbentuk seperti polong panjang dan berisi biji berwarna coklat tua. Kaya akan berbagai macam nutrisi, diantaranya:
- Vitamin A, C, B2, B6, dan E
- Mineral seperti kalsium, kalium, magnesium, dan zat besi
- Protein
- Antioksidan
Manfaat kesehatan:
Daun kelor (Moringa oleifera) dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk beberapa yang berhubungan dengan kesehatan pencernaan. Berikut adalah beberapa khasiat daun kelor yang dapat berkontribusi pada kesehatan pencernaan:
- Serat Tinggi: Daun kelor mengandung serat tinggi, yang dapat membantu meningkatkan pencernaan dan mengatasi masalah sembelit. Serat membantu memperlancar buang air besar dan mempertahankan kesehatan usus.
- Efek Antiinflamasi: Senyawa antiinflamasi dalam daun kelor, seperti isotiocianat, dapat membantu mengurangi peradangan dalam saluran pencernaan. Ini dapat bermanfaat untuk kondisi inflamasi usus atau gangguan pencernaan lainnya.
- Mengandung Enzim Pencernaan: Daun kelor mengandung enzim pencernaan, seperti amilase dan lipase, yang dapat membantu dalam proses pencernaan makanan. Enzim-enzim ini dapat membantu memecah karbohidrat dan lemak.
- Melindungi Mukosa Lambung: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor dapat membantu melindungi mukosa lambung dari kerusakan. Ini dapat berguna dalam mengurangi risiko iritasi atau luka pada lambung.
- Mengatasi Gangguan Lambung: Beberapa studi menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan asam lambung yang berlebihan.
- Meningkatkan Keseimbangan Mikrobiota Usus: Daun kelor dapat berperan dalam meningkatkan keseimbangan mikrobiota usus dengan memberikan nutrisi untuk bakteri baik. Keseimbangan yang baik dalam mikrobiota usus dapat mendukung fungsi pencernaan yang sehat.
- Detoksifikasi Usus: Daun kelor memiliki sifat detoksifikasi, yang dapat membantu membersihkan usus dari zat-zat berbahaya dan mempromosikan fungsi pencernaan yang lebih baik.
- Mengandung Antioksidan: Antioksidan dalam daun kelor, seperti flavonoid dan polifenol, dapat membantu melindungi sel-sel usus dari kerusakan oksidatif dan mempertahankan kesehatan umum saluran pencernaan.
Lihat juga video berikut : manfaat daun kelor
Cara konsumsi daun kelor :
Daun kelor dapat dikonsumsi dalam berbagai cara, seperti:
- Dimakan fresh atau dikukus
- Ditambahkan ke dalam sup atau salad
- Dibuat jus
- Diolah menjadi bubuk dan dicampur ke dalam makanan atau minuman
Efek samping:
Daun kelor umumnya aman dikonsumsi, namun dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan mual, diare, dan sakit perut. Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.
Kesimpulan:
Daun kelor adalah tanaman yang luar biasa dengan banyak manfaat kesehatan. Menambahkannya ke dalam diet Anda dapat membantu meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Namun, penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.
Baca juga : Makanan pantangan bagi penderita nyeri sendi
Selain informasi di atas, berikut beberapa fakta menarik tentang daun kelor:
- Daun kelor dijuluki “The Miracle Tree” karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan potensi manfaat kesehatannya yang luas.
- Daun kelor digunakan dalam program-program nutrisi PBB untuk mengatasi kekurangan gizi pada anak-anak di negara berkembang.
- Bijinya dapat digunakan untuk meperbaiki air yang terkontaminasi.
Sisi lain manfaat kelor
Biji kelor dapat memperbaiki kualitas air dengan cara bertindak sebagai koagulan alami. Koagulan adalah zat yang dapat menggumpalkan partikel-partikel koloid dalam air, sehingga dapat mengendap dan terpisah dari air.
Biji kelor mengandung senyawa-senyawa yang dapat berperan sebagai koagulan, antara lain:
- Tannin adalah senyawa polifenol yang dapat mengikat ion logam dan membentuk gumpalan.
- Polisakarida adalah senyawa karbohidrat yang dapat membentuk matriks untuk menjebak partikel-partikel koloid.
- Protein adalah senyawa makromolekul yang dapat membentuk kompleks dengan partikel-partikel koloid.
Ketika biji kelor ditambahkan ke dalam air yang terkontaminasi, senyawa-senyawa tersebut akan bereaksi dengan partikel-partikel koloid, seperti lumpur, pasir, bakteri, dan virus. Reaksi ini akan membentuk gumpalan-gumpalan yang kemudian akan mengendap dan terpisah dari air.
Proses ini disebut sebagai proses koagulasi-flokulasi. Koagulasi adalah proses pembentukan gumpalan-gumpalan, sedangkan flokulasi adalah proses penggabungan gumpalan-gumpalan kecil menjadi gumpalan yang lebih besar.
Proses koagulasi-flokulasi dengan biji kelor telah terbukti efektif dalam memperbaiki kualitas air, baik air limbah cair maupun air minum.
Berikut adalah beberapa contoh penelitian yang menunjukkan efektivitas biji kelor dalam memperbaiki kualitas air:
- Penelitian yang dilakukan oleh Irmayana dkk. (2017) menunjukkan bahwa biji kelor dapat menurunkan kekeruhan, total padatan tersuspensi (TSS), dan konsentrasi oksigen terlarut (DO) pada air limbah cair industri tekstil kulit.
- Penelitian yang dilakukan oleh Putra dkk. (2013) menunjukkan bahwa biji kelor dapat menurunkan kekeruhan, TSS, dan konsentrasi bakteri Escherichia coli pada air minum.
Biji kelor merupakan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya dibandingkan dengan koagulan sintetik. Selain itu, biji kelor juga memiliki potensi untuk digunakan dalam pengolahan air skala besar.