Ragam Jenis Jahe di Indonesia

jahe
Tiga Jenis Jahe Yang Umum di Indonesia

Jahe adalah tanaman rimpang yang berasal dari Asia Tenggara.  Memiliki rasa yang pedas dan khas, serta memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Jahe telah digunakan sebagai obat tradisional selama berabad-abad.  Dan mengandung berbagai senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, dan terpene. Senyawa-senyawa aktif inilah yang memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.

Beberapa manfaat jahe

Berikut adalah beberapa manfaat jahe bagi kesehatan:

  • Menghangatkan tubuh
  • Meredakan sakit kepala
  • Mencegah inflamasi usus
  • Memperkuat kekebalan tubuh
  • Mengobati batuk
  • Mengatasi mual dan muntah
  • Membantu menurunkan kadar kolesterol
  • Menghambat enzim pemicu inflamasi
  • Mencegah kanker
  • Meningkatkan stamina
  • Mencegah diabetes
  • Meningkatkan fungsi otak

Jahe dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti:

  • Kue
  • Masakan
  • Minuman teh
  • Minuman herbal

Jahe juga dapat dikonsumsi secara langsung. Jahe yang dikonsumsi secara langsung dapat memberikan efek yang lebih kuat.

Kandungan bioaktif

Jahe mengandung berbagai senyawa bioaktif, antara lain:

  • Gingerol yaitu senyawa bioaktif utama yang terkandung dalam jahe. Gingerol memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain:  Menghangatkan tubuh,  Meredakan sakit kepala, Mencegah inflamasi usus,  Memperkuat kekebalan tubuh,  Mengobati batuk, Mengatasi mual dan muntah, Membantu menurunkan kadar kolesterol, Menghambat enzim pemicu inflamasi, Mencegah kanker, Meningkatkan stamina, Mencegah diabetes, Meningkatkan fungsi otak, 
  • Shogaol adalah senyawa bioaktif yang terbentuk dari gingerol saat dipanaskan. Shogaol memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang lebih kuat daripada gingerol
  • Zingiberene senyawa terpen yang memberikan aroma khas pada jahe. Zingiberene memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
  • Flavonoid seperti quercetin, kaempferol, dan gingerin. Flavonoid memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
  • Eugenol senyawa fenolik yang memberikan rasa manis pada jahe. Eugenol memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
  • Tannin memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.

Kandungan senyawa bioaktif pada jahe dapat bervariasi tergantung pada jenis jahe, cara pengolahan, dan kondisi penyimpanan.

Secara umum, jahe merah memiliki kandungan bioaktif yang lebih tinggi daripada jahe biasa. Jahe merah mengandung gingerol, shogaol, dan zingiberene dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jahe biasa.

Baca Juga :  Jahe anti radang yang cukup kuat >>

Berikut adalah perbandingan kandungan bioaktif pada jahe merah dan jahe biasa:

Senyawa bioaktif

Jahe merah

Jahe biasa

Gingerol

1,5-2,5%

0,5-1%

Shogaol

0,5-1%

0,2-0,5%

Zingiberene

4-6%

2-4%

Kandungan bioaktif yang lebih tinggi pada jahe merah inilah yang memberikan beberapa manfaat yang lebih spesifik pada jahe merah, seperti:

  • Meningkatkan stamina
  • Membantu menurunkan kadar kolesterol
  • Menghambat enzim pemicu inflamasi
  • Mencegah kanker
  • Aman dikonsumsi oleh ibu hamil

Namun, perlu diingat bahwa penelitian tentang manfaat jahe merah masih terus dilakukan.

Jenis-jenis jahe

Secara umum, ada tiga jenis jahe yang umum dikonsumsi di Indonesia, yaitu:

  • Jahe biasa (Zingiber officinale var. officinale)
  • J. Merah (Zingiber officinale var. rubrum)
  • Jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum)

Yang paling umum dikonsumsi di Indonesia adalah Jahe biasa dan jahe merah.  Keduanya memiliki rasa yang khas dan pedas, serta memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara jahe biasa dan jahe merah. Jahe biasa memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang kuning keputih-putihan. Jahe merah memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang merah muda kecokelatan.  Sementara jenis jahe emprit memiliki bentuk rimpang yang kecil, rata, dan cenderung pipih, serta warna daging yang kuning keputih-putihan.

Lihat juga video berikut : jahe merah dan jahe putih dengan khasiatnya masing-masing

Jenis jahe lainnya yang agak jarang

Selain ketiga jenis jahe tersebut, di Indonesia juga terdapat beberapa jenis jahe lainnya, seperti:

  • Jahe gajah (Zingiber officinale var. roxburghii)
  • J. wangi (Zingiber officinale var. aromaticum)
  • Jahe hitam (Zingiber officinale var. nigrum)

Untuk Jahe gajah memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang kuning kemerahan. Jahe wangi memiliki bentuk rimpang yang kecil, rata, dan cenderung pipih, serta warna daging yang kuning keputih-putihan. Jahe hitam memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang hitam.

 

Berikut adalah beberapa perbedaan antara jahe emprit dengan biasa dan merah:

Karakteristik

 Emprit

Biasa

Merah

Bentuk rimpang

Kecil, rata, pipih

Besar, menggembung

Besar, menggembung

Warna daging

Kuning keputih-putihan

Kuning keputih-putihan

Merah muda kecokelatan

Warna kulit

Cokelat agak abu-abu

Kuning kecoklatan

Merah

Rasa

Pedas

Pedas

lebih Pedas dan lebih kuat

Kandungan nutrisi

Rendah

Sedang

Tinggi

Manfaat

Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih ringan

kurang lebih Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih ringan

Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih kuat

Cara pengolahan

Dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman

Dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman

Lebih sering dijadikan sebagai bahan baku minuman penghangat tubuh

Demikianlah ulasan seputar jahe yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan stamina. Untuk anda yang memerlukan informasi seputar obat-obatan herbal alami berkhasiat, hubungi kami di  https://wa.me/628121108955  untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top