Jahe adalah tanaman rimpang yang berasal dari Asia Tenggara. Memiliki rasa yang pedas dan khas, serta memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Jahe telah digunakan sebagai obat tradisional selama berabad-abad. Dan mengandung berbagai senyawa aktif, seperti gingerol, shogaol, zingiberene, dan terpene. Senyawa-senyawa aktif inilah yang memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan.
Beberapa manfaat jahe
Berikut adalah beberapa manfaat jahe bagi kesehatan:
- Menghangatkan tubuh
- Meredakan sakit kepala
- Mencegah inflamasi usus
- Memperkuat kekebalan tubuh
- Mengobati batuk
- Mengatasi mual dan muntah
- Membantu menurunkan kadar kolesterol
- Menghambat enzim pemicu inflamasi
- Mencegah kanker
- Meningkatkan stamina
- Mencegah diabetes
- Meningkatkan fungsi otak
Jahe dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman, seperti:
- Kue
- Masakan
- Minuman teh
- Minuman herbal
Jahe juga dapat dikonsumsi secara langsung. Jahe yang dikonsumsi secara langsung dapat memberikan efek yang lebih kuat.
Kandungan bioaktif
Jahe mengandung berbagai senyawa bioaktif, antara lain:
- Gingerol yaitu senyawa bioaktif utama yang terkandung dalam jahe. Gingerol memberikan rasa pedas pada jahe dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain: Menghangatkan tubuh, Meredakan sakit kepala, Mencegah inflamasi usus, Memperkuat kekebalan tubuh, Mengobati batuk, Mengatasi mual dan muntah, Membantu menurunkan kadar kolesterol, Menghambat enzim pemicu inflamasi, Mencegah kanker, Meningkatkan stamina, Mencegah diabetes, Meningkatkan fungsi otak,
- Shogaol adalah senyawa bioaktif yang terbentuk dari gingerol saat dipanaskan. Shogaol memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi yang lebih kuat daripada gingerol
- Zingiberene senyawa terpen yang memberikan aroma khas pada jahe. Zingiberene memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
- Flavonoid seperti quercetin, kaempferol, dan gingerin. Flavonoid memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
- Eugenol senyawa fenolik yang memberikan rasa manis pada jahe. Eugenol memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
- Tannin memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi.
Kandungan senyawa bioaktif pada jahe dapat bervariasi tergantung pada jenis jahe, cara pengolahan, dan kondisi penyimpanan.
Secara umum, jahe merah memiliki kandungan bioaktif yang lebih tinggi daripada jahe biasa. Jahe merah mengandung gingerol, shogaol, dan zingiberene dalam jumlah yang lebih tinggi daripada jahe biasa.
Baca Juga : Jahe anti radang yang cukup kuat >>
Berikut adalah perbandingan kandungan bioaktif pada jahe merah dan jahe biasa:
Senyawa bioaktif | Jahe merah | Jahe biasa |
Gingerol | 1,5-2,5% | 0,5-1% |
Shogaol | 0,5-1% | 0,2-0,5% |
Zingiberene | 4-6% | 2-4% |
Kandungan bioaktif yang lebih tinggi pada jahe merah inilah yang memberikan beberapa manfaat yang lebih spesifik pada jahe merah, seperti:
- Meningkatkan stamina
- Membantu menurunkan kadar kolesterol
- Menghambat enzim pemicu inflamasi
- Mencegah kanker
- Aman dikonsumsi oleh ibu hamil
Namun, perlu diingat bahwa penelitian tentang manfaat jahe merah masih terus dilakukan.
Jenis-jenis jahe
Secara umum, ada tiga jenis jahe yang umum dikonsumsi di Indonesia, yaitu:
- Jahe biasa (Zingiber officinale var. officinale)
- J. Merah (Zingiber officinale var. rubrum)
- Jahe emprit (Zingiber officinale var. amarum)
Yang paling umum dikonsumsi di Indonesia adalah Jahe biasa dan jahe merah. Keduanya memiliki rasa yang khas dan pedas, serta memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara jahe biasa dan jahe merah. Jahe biasa memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang kuning keputih-putihan. Jahe merah memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang merah muda kecokelatan. Sementara jenis jahe emprit memiliki bentuk rimpang yang kecil, rata, dan cenderung pipih, serta warna daging yang kuning keputih-putihan.
Lihat juga video berikut : jahe merah dan jahe putih dengan khasiatnya masing-masing
Jenis jahe lainnya yang agak jarang
Selain ketiga jenis jahe tersebut, di Indonesia juga terdapat beberapa jenis jahe lainnya, seperti:
- Jahe gajah (Zingiber officinale var. roxburghii)
- J. wangi (Zingiber officinale var. aromaticum)
- Jahe hitam (Zingiber officinale var. nigrum)
Untuk Jahe gajah memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang kuning kemerahan. Jahe wangi memiliki bentuk rimpang yang kecil, rata, dan cenderung pipih, serta warna daging yang kuning keputih-putihan. Jahe hitam memiliki bentuk rimpang yang besar dan menggembung, serta warna daging yang hitam.
Berikut adalah beberapa perbedaan antara jahe emprit dengan biasa dan merah:
Karakteristik | Emprit | Biasa | Merah |
Bentuk rimpang | Kecil, rata, pipih | Besar, menggembung | Besar, menggembung |
Warna daging | Kuning keputih-putihan | Kuning keputih-putihan | Merah muda kecokelatan |
Warna kulit | Cokelat agak abu-abu | Kuning kecoklatan | Merah |
Rasa | Pedas | Pedas | lebih Pedas dan lebih kuat |
Kandungan nutrisi | Rendah | Sedang | Tinggi |
Manfaat | Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih ringan | kurang lebih Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih ringan | Sama dengan yang lainnya, tetapi dengan efek yang lebih kuat |
Cara pengolahan | Dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman | Dapat diolah menjadi berbagai macam makanan dan minuman | Lebih sering dijadikan sebagai bahan baku minuman penghangat tubuh |
Demikianlah ulasan seputar jahe yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Ini penting untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan stamina. Untuk anda yang memerlukan informasi seputar obat-obatan herbal alami berkhasiat, hubungi kami di https://wa.me/628121108955 untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut.