Kolesterol jahat sering dialamatkan kepada LDL. LDL atau lipoprotein densitas rendah, adalah salah satu jenis lipoprotein yang terdapat dalam darah. Lipoprotein adalah partikel yang terdiri dari lemak dan protein. Tapi apakah LDL benar benar jahat ? Jawabannya tergantung pada kadarnya dalam tubuh. Dikatakan normal bila kadarnya kurang dari 100 mg/dL pada pria dan kurang dari 125 mg/dL pada Wanita.
Peranan penting LDL
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang peranan penting LDL dalam metabolisme tubuh.
Mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh . Hati adalah organ yang memproduksi kolesterol. Kolesterol yang diproduksi oleh hati kemudian dikirim ke seluruh tubuh melalui aliran darah. LDL adalah partikel yang membantu mengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh. Perlu diketahui sel-sel tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun membran sel, memproduksi hormon, dan menghasilkan energi. LDL membantu sel-sel tubuh mendapatkan kolesterol yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.
Membantu penyerapan vitamin D. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak. Diperlukan tubuh untuk penyerapan kalsium dan fosfor, serta untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi. Vitamin ini juga diserap oleh tubuh di usus kecil. LDL membantu membawa vitamin D dari usus kecil ke hati, di mana vitamin D akan diserap oleh tubuh.
Membantu produksi asam empedu. Asam empedu adalah zat yang diperlukan tubuh untuk mencerna lemak. Asam empedu diproduksi oleh hati. LDL si “kolesterol jahat ” membantu membawa asam empedu dari hati ke usus, di mana asam empedu akan digunakan untuk mencerna lemak.
Dari penjelasan ini rasanya kita tidak perlu terlalu takut dengan LDL. Yang paling penting kita dapat mempertahankan kadarnya pada angka normal.
Macam-macam LDL si “kolesterol jahat”
Ada dua jenis LDL, yaitu:
- LDL- C low density lipoprotein cholesterol, adalah jenis LDL yang paling umum
- LDL-S low density lipoprotein small, atau LDL kecil.
LDL-S adalah jenis LDL yang memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih cair . Small LDL (LDL-partikel kecil) dapat dengan mudah menembus pembuluh darah karena memiliki ukuran yang lebih kecil dari large LDL (LDL-partikel besar). Small LDL memiliki diameter sekitar 22 nanometer, sedangkan large LDL memiliki diameter sekitar 25 nanometer. Ukuran yang lebih kecil ini membuat small LDL lebih mudah untuk melewati celah-celah kecil pada dinding pembuluh darah. Mungkin LDL-S inilah yang lebih tepat disebut kolesterol jahat.
Selain ukurannya yang lebih kecil, small LDL si ” kolesterol jahat” ini juga memiliki muatan listrik yang lebih negatif daripada large LDL. Muatan listrik yang lebih negatif ini membuat small LDL lebih mudah untuk berinteraksi dengan dinding pembuluh darah, yang juga memiliki muatan listrik negatif. Interaksi ini dapat memudahkan small LDL untuk menempel pada dinding pembuluh darah.
Pada kondisi normal, small LDL akan diangkut ke hati untuk dimetabolisme. Namun, jika kadar small LDL dalam darah terlalu tinggi, maka small LDL dapat menumpuk di dinding pembuluh darah. Tumpukan small LDL ini dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yaitu penyempitan dan penebalan pembuluh darah. Aterosklerosis dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit pembuluh darah perifer. Oleh karena itu, pemeriksaan kadar small LDL juga penting untuk dilakukan, terutama bagi orang-orang yang memiliki faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga : Hidroksitirosol dan penyakit kardiovaskuler >>
Mekanisme LDL small menjadi plak
Adapun mekanisme LDL small menjadi plak di pembuluh darah adalah sebagai berikut:
- LDL small menempel pada dinding pembuluh darah
LDL small memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih cair daripada LDL normal. Hal ini membuat LDL small lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah, terutama pada area yang mengalami kerusakan atau peradangan.
- LDL small difagosit oleh makrofag
Makrofag adalah sel imun yang berperan dalam proses pertahanan tubuh. Makrofag yang menempel pada LDL small akan memfagosit LDL small tersebut.
- LDL small dioksidasi dalam makrofag
Saat LDL small difagosit oleh makrofag, LDL small tersebut akan dioksidasi oleh enzim yang ada dalam makrofag. Proses oksidasi ini membuat LDL small menjadi lebih reaktif dan mudah menempel pada dinding pembuluh darah.
- LDL small yang teroksidasi membentuk sel busa ( foam cell )
Yaitu sel makrofag yang telah penuh dengan LDL small yang teroksidasi. Sel busa memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih padat daripada makrofag normal.
- Foam cell ini menarik sel-sel lain untuk membentuk plak
Sel busa akan menarik sel-sel lain, seperti sel otot polos dan sel fibroblas, untuk membentuk plak. Yaitu kumpulan sel-sel, lemak, dan zat lain yang terbentuk di dinding pembuluh darah.
- Plak dapat menyumbat pembuluh darah
Plak dapat menyumbat pembuluh darah, sehingga membatasi aliran darah. Penyumbatan pembuluh darah dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya.
Faktor-faktor resiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya proses oksidasi LDL small antara lain:
- Obesitas
- Diabetes
- Hipertensi
- Merokok
- Riwayat keluarga dengan penyakit jantung
Tips untuk menjaga kadar kolesterol LDL
Untuk mencegah terjadinya aterosklerosis, yaitu penyakit yang ditandai dengan pembentukan plak di pembuluh darah, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:
- Mengubah pola makan. Batasi konsumsi makanan berlemak, terutama lemak jenuh dan lemak trans. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
- Melakukan aktivitas fisik secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu menurunkan kadar LDL small dan meningkatkan kadar HDL.
- Menjaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan kadar LDL small.
- Berhenti merokok. Merokok dapat meningkatkan kadar LDL small.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar LDL small secara rutin.
Lihat juga video berikut : 4 fase penyempitan pembuluh darah >>>
Berikut adalah beberapa tips untuk memilih makanan yang rendah lemak jenuh dan lemak trans:
- Baca label nutrisi. Pilihlah makanan yang mengandung lemak jenuh kurang dari 10 gram per sajian.
- Pilihlah makanan yang mengandung lemak trans 0 gram atau tidak ada.
- Konsumsi lebih banyak makanan nabati, seperti buah, sayur, dan biji-bijian.
Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat membantu menjaga kadar kolesterol LDL dalam darah tetap normal.